Mendirikan bisnis, pastinya ingin menggapai profit. Termasuk menggapai profit usaha travel wisata. Namun, apabila disatukan dengan misi sosial, apakah dapat menguntungkan?
Sociopreneur
Pernahkah Anda mendengar istilah “sociopreneur”? Sociopreneur adalah gabungan dari kata Social dan Entrepreneur yang artinya usaha yang dijalankan dengan misi sosial di dalamnya. Ada contoh sociopreneur yang bisa kita amati sekarang ini, semisal saja Gojek.
Gojek merupakan start up usaha yang mempunyai misi sosial yakni membuka lapangan kerja untuk ratusan ribu masyarakat dari dirintis sampai saat ini dengan pendapatan jutaan per bulan.
Sebagai pendiri atau owner travel wisata, Anda juga bisa memperluaskan sayap usaha Anda sebagai bisnis yang mempunyai tujuan sosial di dalamnya. Lalu, apakah dengan demikian tidak akan menyebabkan perusahaan rugi? Tidak. Anda justru akan mendapat profit dengan memasukkan nilai sosial kemanusiaan dalam usaha Anda.
Luruskan Niat Awalnya
Berbisnis dengan konsep sociopreneur memerlukan niat yang sungguh kuat. Seperti yang kita tahu, dunia bisnis dikenal dengan cara memperoleh laba dengan dana yang seminim mungkin. Jika kita ingin usaha dengan dasar misi sosial, maka niat yang lurus haruslah dijaga.
Butuh kerelaan hati untuk mengikhlaskan beberapa laba yang digunakan untuk pekerjaan sosial. Bahkan, sociopreneur sejati sudah tidak mempedulikan laba diri sendiri, melainkan segala hasil usahanya untuk keperluan pendanaan program sosial mereka. Anda dapat mengambil jalan tengah, yaitu menetapkan sejumlah persentase tertentu dari keuntungan yang Anda dapatkan untuk mendanai program sosial Anda.
Setiap langkah kebaikan sekecil apapun pasti akan dibalas oleh Allah SWT. Oleh karena itu, mustahil ada usaha yang bangkrut saat keuntungan yang diperoleh bisa bermanfaat kebaikan untuk orang lain, bukan?
Mulai dari yang Terdekat
Anda tak perlu muluk-muluk dalam melangkahkan kaki menjadi seorang sociopreneur. karena, bisnis travel wisata sendiri sebenarnya sudah menjadi satu program yang bermuatan kebaikan, terutama pada program wisata yang Anda punya. Menjadi pelayan bagi tamu-tamu, pastinya Anda sudah meniatkan diri untuk membantu para pelanggan untuk melaksanakan liburannya dengan baik. Ada pahala kebaikan dalam setiap transaksi bisnis yang Anda lakukan.
Oleh karena itu, berikan layanan terbaik untuk pelanggan Anda. Saat Anda memberikan layanan yang memuaskan, maka harga berapapun yang mereka bayar akan terasa murah saja. Dengan demikian, Anda bisa menyisihkan keuntungan bisnis Anda untuk membuat program-program sosial.
Lakukan Saja Sekarang
Saat membuat sebuah paket wisata, Anda bisa sekaligus membuat program untuk kegiatan sosial. Misalnya, paket wisata yang pelanggan beli dari anda, 20% keuntungan untuk program wisata gratis bagi pelangan yang membawa rombongan lebih dari 20. Bisa juga dengan menyebutkan nominal, misalnya setiap paket wisata yang terjual, 500 ribu rupiah untuk program liburan ke Bali.
Temukan satu misi yang ingin Anda garap, sesuai dengan panggilan jiwa Anda. Lalu, sertakan misi Anda tersebut kepada wisata sehingga mereka merasa tersentuh dan senang hati membeli produk yang Anda jual. Jadi, bukan hanya meraih keuntungan, namun program sosial yang dikemas dalam bisnis travel wisata Anda bisa terlaksana.
Jangan Berlebihan
Dalam mempromosikan program sociopreneur Anda, usahakan tidak berlebihan. Karena, bisa saja ada yang beranggapan bahwa Anda memonetize sebuah program sosial. Lakukan dengan proporsional.
Anda bisa mengemas program Anda dan mengelolanya dengan mudah menggunakan software khusus biro wisata yang profesional. Jadi, Anda bisa mengelola mulai dari transaksi hingga laporan keuangan dengan rapi, cepat dan tepat, sehingga Anda tidak perlu pusing memikirkan teknis pelaksanaan program sociopreneur Anda. Selamat mencoba!